untuk teman - teman seperjuanganku, bersabarlah itu kuncinya.. ikhlaskanlah apa yang telah terjadi dan tetap tersenyum walau hatimu dalam balutan duka, Allah with U..
Salam,
~ Wenti Zakiah ~
♥ Berjuanglah untuk segala yang kau cintai. bahkan sampai mati kalau terpaksa. maka kehidupan bukanlah untuk ditakuti. bahkan kematian bisa kau percaya. ~ By: Peer Holm Jørgensen ♥
Annida-Online--Remaja Dahsyat bukanlah mereka yang hobi mantengin layar televisi untuk menonton guyonan atau menghapal lagu-lagu dari band terbaru loh; kalau begitu mah apanya yang dahsyat? Remaja Dahsyat baru cocok disandingkan untuk mereka yang suka berbagi pada orang lain, meski tidak punya cukup uang, berbagi ilmu pun jadi. Coba saja lihat cara teman-teman Komunitas Baca Buku (KBB) berbagi keberkahan Ramadhan dengan anak-anak yatim piatu di Yayasan Sih Pakarti, Dukuh Pinggir, Tanah Abang!
"Kami tidak hanya sekedar berbuka puasa bersama anak-anak yatim piatu, tapi juga mengadakan serangkaian kegiatan untuk mereka, dari siang hingga malam hari." Wenti Zakiah, Sekretaris dan Hubungan Masyarakat Komunitas Baca Buku, menceritakan kronologis kegiatan yang sekaligus menjadi gathering ke-7 KBB ini dengan mendetail.
Pertama, KBB mengadakan penyuluhan bertemakan 'Remaja Dahsyat' yang dipandu oleh Siti Rahma dan Virda Febrianti, isinya berupa pengarahan dan pemberian motivasi agar para peserta yang merupakan anak yatim piatu kelak bersemangat untuk menjadi remaja yang dahsyat. Setelah itu dilanjutkan dengan acara 'Jari Magic'. Pastinya nggak ada hubungannya dengan black magic, ilmu sulap, atau pun ilmu sihir yah, Jari Magic justru mengajarkan bagaimana menghitung dengan menggunakan jari dalam angka satuan, puluhan, ratusan, bahkan ribuan. Menambah, mengurang, mengali, dan membagi tanpa bantuan alat hitung. Wow! Sebagian anak antusias sekali dalam mengikuti materi ini.
Setelah itu masih ada lagi suguhan pertunjukan Panggung Sandiwara dari Lintang CS, diperankan oleh boneka-boneka lucu yang memiliki karakter unik seperti unyil, dengan pengisi suaranya 6 orang cowok-cewek yang mengaku ganteng dan cantik. Tema ceritanya tentang puasa, wuuiih... semua mata berbinar dan bibir-bibir tertawa gembira selama 30 menit menyaksikan pertunjukkan boneka tersebut.
Selesai Panggung Sandiwara, sambil menunggu terdengarnya kumandang adzan Maghrib, semua peserta pun asyik mendengar materi kultum yang disampaikan oleh ustad dengan gaya gaul yang asyik. Begitu bedug terdengar, es blewah dan pastel pun menjadi menu rebutan.
Eits... jangan salah! Acara masih terus berlangsung bahkan setelah berbuka puasa sekali pun, teman-teman KBB ikut melaksanakan shalat maghrib, isya, sekaligus tarawih berjamaah. Subhanallah! Nggak tanggung-tanggung ya...
Penghujung acara diisi dengan pemberian santunan berupa buku-buku bacaan secara simbolis kepada Ketua & Pendiri Yayasan Sih Pakarti, tentu sekaligus foto-foto sebagai acara terpenting dan terutama, secara... teman-teman KBB kan nggak ada yang nggak narsis. Betulkah? Betul doong... mereka mengajak sobat Nida lainnya untuk mampir-mampir ke:
www.komunitasbacabuku.blogspot.com, email: komunitasbacabuku@gmail.com (di add yaa facebooknya :D) Oke deh... [Syamsa]
Annida-Online--KBB bukanlah saudara BBB apalagi PBB. KBB merupakan kumpulan pemuda-pemudi yang mencintai buku dan saling berbagi info untuk sesama pembaca buku. Nah, rupanya KBB bukan komunitas yang mati gaya. Baru-baru ini, tepatnya Ahad (26/7) lalu, segenap pengurus Komunitas Baca Buku (KBB) mengadakan gathering ke-5 dengan tema KBB 'Goes to Theater' alias nonton film bareng bersama KBB Members di Studio PIX Margo City, Depok. Apa sih yang mau ditonton rame-rame?
"Rencana awal kita mau nonton Kite Runner, yaitu serangkaian film yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama, berkisah tentang persahabatan dua anak Palestina, film ini memiliki rating ditonton tertinggi pada saat festival cannes!" papar Wenty Zakiyah, sekretaris sekaligus humas KBB.
Akan tetapi, sayang seribu sayang... rupanya tepat di hari H-nya rombongan KBB baru mendapat kabar bahwa film yang sudah mereka pesan dari seminggu yang lalu, ternyata kasetnya rusak, tidak bisa diputar.
"Sedikit kecewa karena kita nggak bisa nonton film yang udah ditunggu-tunggu, penasaran banget jadinya. Tapi akhirnya, setelah melihat kaset-kaset film yang tersedia di studio film tersebut untuk pengganti film Kite Runner yang rusak... kita dapat rekomendasi dari Mbak Widyanti untuk menonton film Turtles Can Fly (kura-kura bisa terbang)," seru Wenty lagi.
Meski menonton film yang tidak sesuai pesanan, rombongan KBB tetap merasa asyik dan seru, tentu karena nikmatnya kebersamaan yang mereka rasakan. Sambil menonton dengan posisi PW, masing-masing orang asyik berkomentar, menimpali, bahkan mulut pun sibuk mengunyah keripik dan kacang rebus. Nyamm...nyamm.
Kurang lebih dua jam menonton film, gerombolan KBB pun keluar dari studio dan berpindah lokasi ke food court Margo City untuk melanjutkan agenda berikutnya yaitu berbincang tentang perkembangan KBB dan event KBB selanjutnya.
Salah satu hasil dari perbincangan tersebut, insya Allah pada tanggal 9 Agustus 2009, KBB akan mengadakan event dengan tema KBB 'Napak Tilas Sejarah' dalam rangka menyambut HUT Republik Indonesia yang ke-64. Kegiatannya berupa kunjungan ketiga museum yang berada di sekitar Jakarta Pusat, dengan semboyan: 'Saatnya kita mengenang jasa para pahlawan Indonesia'.
Yang jelas, komunitas yang didirikan dan diketuai oleh Irawan Senda, penulis buku Living Like Puzzle ini terus dinamis dan mengadakan event-event untuk bertemu sesama anggotanya, bahkan sudah membuat rencana pula untuk menghadapi Ramadhan nanti.
Mau tiru kekompakan KBB? Klik aja www.komunitasbacabuku.blogspot.com, atau join grup KBB di facebook: komunitasbacabuku@gmail.com
"Semoga kebersamaan kami selalu terjaga, jangan lupa add facebook kami loh!" pesan Wenty, narsis. Yah... sesuai slogan banyak orang sih, Wen, nggak narsis nggak eksis! [Syamsa]