Kamis, 16 Oktober 2008

Penelitian tentang sekolah: MAN 13 Jakarta oleh Ulfah Nur'Azizah, dkk. (Alumni 3 IPS A MAN 13 Jakarta, Angkatan 2006)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah merupakan sarana pendidikan yang bersifat formal, setiap siswa diwajibkan mengikuti pelajaran yang diberikan, dan setiap guru bertanggung jawab penuh terhadap pelajaran yang diberikan serta perilaku siswa selama berada di sekolah. Dalam proses belajar mengajar, siswa tidak hanya membutuhkan para pendidik saja tetapi juga fasilitas untuk menunjang proses belajar mengajar, dengan tersedianya fasilitas yang lengkap, siswa akan lebih tertarik mengikuti pelajaran dan mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diterima.

Seorang Sosiologi Robert Dreeben [1968] mengatakan bahwa seorang anak yang bersekolah tidak hanya belajar membaca, menulis dan berhitung, tetapi juga mempelajari aturan mengenai kemandirian [independence], prestasi [achivement], universalisme [universalism] dan spesifisitas [specificity]. Seorang anak juga harus belajar untuk mandiri yang melibatkan prestasi dan potensi.

Pada masa sekarang ini sedikit sekali siswa yang dapat mengembangkan potensi dirinya. Kebanyakan dari mereka lebih menyukai kegiatan yang jauh dari manfaat, seperti nogkrong dipinggir jalan, tauran, menggunakan narkoba. Mencoret–coret tembok dan sebagainya. Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya pengertian pelajaran yang di terima, serta minimnya fasilitas yang tersedia di sekolah. Selain itu mungkin masih banyak faktor yang menyebabkan siswa lebih suka berkumpul dengan ganknya dibandingkan mengembangkan potensinya dengan baik.

B. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui seberapa besar pemanfaatan fasilitas sekolah oleh siswa MAN 13 Jakarta.
2. Mengetahui seberapa besar minat dan kemauan para siswa untuk mengembangkan potensi yang ada.
3. Kegiatan apa saja yang diminati oleh siswa MAN 13 Jakarta.
4. Apa manfaat atau pengaruh dari pemanfaatan fasilitas sekolah.

C. Metode Penelitian
Metode yang dilakukan adalah dengan cara melihat langsung ke lapangan, bagaimana pemanfaatan fasilitas yang dilakukan siswa disekolah selama ini. Selain itu juga dengan mencari beberapa bahan dari sumber–sumber lain ke berbagai perpustakaan.

D. Ruang Lingkup Permasalahan
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, pada penelitian ini lebih ditekankan kepada:
1. Bagaimana pemanfaat fasilitas sekolah di MAN 13.
2. Bagaimana pengembangan potensi yang dilakukan.
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan fasilitas sekolah kurang diminati.
4. Cara pemecahan masalah/ solusi untuk menghadapi masalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang bersifat formal, untuk itu hendaknya setiap sekolah memiliki fasilitas yang lengkap. Dengan demikian ilmu yang diterima siswa akan lebih mudah dimengerti karena adanya fasilitas yang menunjang.

Sekolah kita ini, tergolong sekolah yang baru, walaupun demikian sekolah ini sudah banyak fasilitas yang tersedia seperti Perpustakaan, Sarana Olahraga, Lab IPA, Lab Bahasa, Ruang Ketrampilan Tata Busana, Tata Boga, dan Elkom. Selain itu juga tersedia Warnet, Masjid Bahrul Ulum yang masih dalam tahap pembangunan.

Fasilitas yang ada di sekolah ini sebenarnya sudah cukup lengkap, tapi sangat disayangkan fasilitas yang ada ini tidak diimbangi dengan minat dan kemauan siswanya untuk memanfaatkan fasilitas yang ada. Sehingga potensi–potensi yang ada pada diri siswa tidak berkembang semaksimal mungkin, padahal jika setiap siswa mau mengembangkan potensinya akan sangat menguntungkan sekali baik dalam intrakulikuler maupun ekstrakulikuler.

Namun kenyataannya sekarang ini minat dan kemauan siswa untuk mengembangkan potensinya sangat minim sekali. Siswa yang memanfaatkan fasilitas yang ada diperkirakan kurang dari 50 % dari seluruh siswa MAN 13 padahal fasilitas yang ada sudah cukup lengkap. Hal ini saya katakan berdasarkan data yang saya peroleh beberapa waktu lalu yang menunjukan bahwa:

1. Perpustakaan
Siswa yang datang mengunjungi perpustakaan rata–rata hanya 5 orang perhari dan tujuannya untuk meminjam buku yang berhubungan dengan pelajaran saja, sedangkan untuk menambah wawasan hanya dilakukan oleh beberapa orang saja. Padahal fungsi perpustakaan tidak hanya untuk meminjam buku saja, tetapi juga untuk menambah wawasan, meningkatkan minat membaca, mencari sumber penelitian dan sebagainya.

2. Ruang Ketrampilan
Siswa yang mengikuti program ketrampilan tidak banyak adapun data yang saya peroleh yaitu:
Ketrampilan Tata Busana
Ketrampilan Tata Boga
Ketrampilan Elkom
Ketrampilan ini diikuti oleh siswa kelas 1 dan 2 dari seluruh program yang ada.

3. Warnet
Warnet kita ini tidak pernah sepi dari kunjungan para siswa. Namun tidak semua yang datang kesana untuk kebutuhan ilmu pengetahuan ada juga yang hanya untuk mencari informasi lain yang tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan, ataupun hanya sekedar untuk bermain–main saja.

Minat dan kemauan siswa untuk mengunjungi beberapa fasilitas ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorong dan penarik yaitu:
a. Perpustakaan
Faktor yang mempengaruhi mengapa perpustakaan sepi dari pengunjung yaitu:
1. Koleksi buku yang tersedia sangat sedikit.
2. Tempat untuk membaca kurang nyaman.
3. Waktu berkunjung sangat terbatas.
Jika dibandingkan dengan perpustakaan yang saya kunjungi beberapa waktu lalu, sungguh sangat berbeda sekali.

b. Ketrampilan
Faktor yang mempengaruhi mengapa ketrampilan kurang diminati yaitu:
1. Kurangnya promosi yang dari masing–masing ketrampilan.
2. Waktu pada jam setelah pulang sekolah kurang diminati karena siswa terlalu lelah dengan pelajaran sebelumnya.
3. Banyak kegiatan siswa di luar sekolah.

c. Warnet
Faktor yang mempengaruhi mengapa warnet banyak diminati:
1. Banyaknya variasi program yang ditampilkan.
2. Wawasan yang ditampilkan sangat beragam.
3. Dapat berkomunikasi dengan orang lain dalam jarak jauh sekalipun.
4. Selain itu juga adanya pilihan permainan yang menarik minat pengguna Internet.

Sayangnya dalam jam pelajaran tidak diberikan materi mengenai penggunaan Internet, sehingga masih banyak teman–teman kita yang masih belum bisa menggunakan program Internet.

Tiga fasilitas tersebut hanyalah sebagian kecil dari fasilitas lain yang tersedia, dan untuk meningkatkan minat dan kemauan siswa maka sekolah harus melakukan perbaikan–pebaikan seperti:
1. Pada Perpustakaan
a. Meningkatkan koleksi buku.
b. Menyediakan tempat yang nyaman untuk membaca.
c. Memperpanjang waktu kunjungan.

2. Pada Program Ketrampilan
a. Meningkatkan promosi kepada siswa.
b. Memperhitungkan kembali waktu pelaksanaan kegiatan.

3. Pada Warnet
a. Memberikan materi serta pelatihan pada pengguna Internet. Jika perbaikan ini dilakukan dengan maksimal, mungkin saja potensi yang ada pada diri siswa akan berkembang dengan semaksimal mungkin. Menurut ahli Sosiologi Robert Drebeen [1968] di sekolah. Seorang siswa harus belajar untuk mandiri, yang melibatkan prestasi dan potensi seorang siswa didorong untuk berusaha mengembangkan kemampuan dan bersaing agar meraih keberhasilan dan menghindari kegagalan, baik dalam intrakulikuler maupun ekstrakulikuler.

Apabila setiap siswa mau mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, maka hal ini akan sangat menguntungkan baik bagi dirinya, sekolah maupun keluarganya.
Keuntungan Bagi Diri Siswa:
1. Siswa akan memiliki wawasan yang luas, ketrampilan keahlian olahraga dan lain-lain.
2. Dapat mengikuti berbagai macam perlombaan baik dalam tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
3. Banyak peluang yang berharga lainnya yang menunggu orang–orang yang berpotensi bagi sekolah.

Keuntungan Bagi Sekolah:
1. Bisa menjadi sekolah unggulan dengan siswa–siswa yang berpotensi.
2. Meningkatkan nama baik sekolah.

Keuntungan Bagi Keluarga:
1. Meningkatkan nama baik keluarga.
2. Bangga memiliki anak yang berpotensi.
Namun pengembangan potensi ini ditentukan oleh dirinya sendiri. Apakah ia mau mengembangkannya atau tidak, sesuai dengan Hadist Rasulullah SAW:
ﺪﺟ ﻭ ﺪﺟ ﻦﻣ
“Barang siapa yang bersungguh–sungguh pasti mendapatkannya”
Jadi siapa yang bersungguh–sungguh mengembangkan potensinya maka ia pasti berhasil. Sebaliknya siapa yang tidak bersungguh–sungguh ia tidak akan mendapatkannya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan disediakannya fasilitas yang lengkap dan memadai hendaknya dimanfaatkan oleh seluruh siswa untuk mengembangkan potensi pada dirinya. Dengan potensi yang ada pada dirinya. Ia akan mendapatkan keuntungan yang banyak baik bagi dirinya. Sekolah maupun keluarganya.
Pemanfaatan fasilitas yang ada disekolah kita ini belum dilakukan semaksimal mungkin, ini dapat dilihat dari sedikitnya minat dan kemauan siswa untuk lebih memanfaatkan fasilitas yang ada. Banyak faktor yang menyebabkan keadaan seperti ini, untuk itu sekolah harus berupaya melakukan perbaikan dibeberapa bidang, baik yang berhubungan dengan intrakulikuler dan ekstrakulikuler maupun ketrampilan lainnya.

B. Saran
Untuk meningkatkan mutu pendidikan maka perlu dilakukan perbaikan–perbaikan, untuk itu kami menyarankan:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas yang ada.
2. Memacu siswa untuk terus mengembangkan potensinya.
3. Membuka peluang sebesar–besarnya untuk siswa dalam mengembangkan potensi yang ada.
4. Mendukung setiap kegiatan siswa yang bersifat positif.

Tidak ada komentar: